
Ayampedia – Ayam Pekin merupakan salah satu jenis ayam hias yang paling menggemaskan dan populer di kalangan pecinta unggas. Tubuhnya yang kecil, bulat, serta bulu tebal dan lembut menjadikannya tampak seperti bola bulu yang berjalan. Meski terlihat mungil, ayam Pekin memiliki daya tarik dan ketangguhan yang luar biasa. Di balik penampilannya yang lucu, tersimpan beragam rahasia menarik tentang asal-usul, karakter, dan cara perawatannya yang unik. Mari kita ungkap satu per satu keistimewaan ayam Pekin yang memikat banyak hati.
Asal Usul dan Sejarah Ayam Pekin
Ayam Pekin berasal dari Tiongkok, tepatnya dari daerah sekitar Beijing (dulunya dikenal sebagai “Peking”). Dari sanalah nama “Pekin” atau “Peking Bantam” berasal. Ayam ini mulai dikenal luas di Eropa pada abad ke-19 setelah dibawa oleh pasukan Inggris dari istana kekaisaran Tiongkok sebagai hadiah eksotis. Di masa itu, ayam Pekin dianggap simbol keanggunan dan keberuntungan, terutama karena bentuk tubuhnya yang bulat dan sifatnya yang tenang. Hingga kini, ayam Pekin menjadi salah satu ras ayam hias paling dicintai di dunia, termasuk di Indonesia.
Ciri-Ciri Fisik Ayam Pekin
Salah satu rahasia daya tarik ayam Pekin adalah penampilannya yang unik dan menggemaskan. Berikut beberapa ciri khas ayam Pekin:
- Tubuh kecil dan bulat dengan dada menonjol ke depan.
- Bulu lebat dan halus, terutama di kaki hingga menyerupai rok kecil.
- Warna bulu sangat bervariasi — mulai dari putih, hitam, cokelat, biru, hingga partridge.
- Ekor pendek dan mengembang, menambah kesan elegan.
- Sifat jinak dan ramah, cocok dijadikan hewan peliharaan anak-anak atau penghias taman.
Karena bentuk tubuhnya yang unik, ayam ini sering disebut sebagai “miniatur ayam Cochin”, sebab memiliki karakteristik yang mirip namun berukuran lebih kecil.
Karakter dan Kepribadian Ayam Pekin
Ayam Pekin terkenal memiliki sifat yang tenang, jinak, dan mudah beradaptasi. Mereka tidak agresif, bahkan sering kali senang didekati dan dielus oleh pemiliknya. Kepribadian inilah yang membuat ayam Pekin sangat cocok dijadikan ayam peliharaan di rumah atau di lingkungan urban.
Menariknya lagi, indukan betina Pekin memiliki sifat keibuan yang kuat, sehingga sangat pandai mengerami telur dan merawat anaknya. Banyak peternak menggunakan ayam Pekin sebagai “indukan pengasuh” untuk jenis ayam hias lain.
Rahasia Daya Tahan dan Kecocokan Lingkungan
Meskipun tampil imut dan lembut, ayam Pekin ternyata memiliki daya tahan tubuh yang cukup kuat. Mereka mampu beradaptasi dengan baik di iklim tropis seperti Indonesia, asalkan mendapatkan lingkungan yang bersih dan nyaman. Namun, karena bulunya yang tebal, ayam ini tidak terlalu tahan terhadap kondisi basah atau lembap berlebihan. Oleh sebab itu, pemelihara harus selalu memastikan kandang dalam keadaan kering dan hangat.
Panduan Pemeliharaan Ayam Pekin
Untuk menjaga kesehatan dan keindahan ayam Pekin, berikut beberapa tips penting yang perlu diperhatikan:
-
Kandang Nyaman dan Bersih
Buat kandang dengan ventilasi baik, tidak lembap, dan bebas dari genangan air. Gunakan alas sekam kering agar bulu kaki tetap bersih.
-
Pakan Bernutrisi
Berikan pakan ayam hias berkualitas tinggi dengan kandungan protein minimal 18%. Campurkan jagung halus, bekatul, dan sedikit vitamin untuk menjaga stamina dan warna bulu.
-
Air dan Perawatan Bulu
Sediakan air bersih setiap hari. Bersihkan bulu ayam secara lembut jika terlihat kotor atau kusut agar tampilannya tetap cantik dan sehat.
-
Perawatan Anakan Pekin
Anak ayam Pekin perlu dijaga suhunya dengan lampu pemanas selama beberapa minggu pertama karena bulunya belum cukup tebal.
-
Hindari Stres
Ayam Pekin sensitif terhadap lingkungan bising dan perubahan suhu ekstrem. Jaga suasana kandang tetap tenang dan stabil.
Nilai Ekonomis dan Keunikan Ayam Pekin
Ayam Pekin memiliki nilai ekonomis yang tinggi di pasar ayam hias. Harga seekor Pekin dewasa bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah tergantung warna, bentuk, dan kualitas bulunya. Selain itu, ayam ini juga sering dijadikan koleksi kontes ayam hias, karena tampilannya yang elegan dan karakternya yang jinak.
Yang membuatnya lebih menarik, ayam Pekin termasuk ras yang produktif dalam bertelur meski bukan ayam petelur utama. Telurnya kecil, namun sering dierami hingga menetas dengan sukses. Hal ini menjadikan ayam Pekin tidak hanya indah, tapi juga bermanfaat dalam pengembangbiakan unggas hias.
Kesimpulan
Ayam Pekin adalah perpaduan sempurna antara keindahan, keunikan, dan kelembutan karakter. Di balik tubuhnya yang kecil dan lucu, ayam ini menyimpan rahasia ketangguhan serta kehangatan naluri keibuan yang luar biasa. Dengan perawatan yang tepat, ayam Pekin dapat menjadi peliharaan yang menyenangkan sekaligus investasi menguntungkan bagi pecinta unggas hias. Maka tak heran jika hingga kini, ayam Pekin tetap menjadi primadona di dunia ayam hias — kecil tubuhnya, besar pesonanya.