
Ayampedia – Ayam kalkun merupakan salah satu jenis unggas yang memiliki nilai ekonomis tinggi, terutama dalam sektor peternakan modern. Salah satu faktor kunci dalam kesuksesan budidaya kalkun adalah kualitas dan produktivitas induknya. Induk ayam kalkun yang sehat dan rajin bertelur akan menghasilkan anakan yang kuat dan berkualitas. Oleh karena itu, perawatan induk kalkun harus dilakukan secara optimal dan konsisten. Berikut ini adalah panduan lengkap merawat induk ayam kalkun agar tetap sehat dan produktif.
1. Pemilihan Induk yang Berkualitas
Langkah awal yang sangat penting adalah memilih induk ayam kalkun yang unggul. Induk betina yang baik memiliki tubuh besar, aktif, tidak cacat, serta berasal dari garis keturunan yang produktif. Pastikan juga usia induk telah mencapai kematangan seksual, yaitu sekitar 7–8 bulan, karena pada usia tersebut kalkun mulai siap untuk bereproduksi secara maksimal.
2. Pemberian Pakan Bernutrisi
Nutrisi berperan besar dalam menentukan produktivitas telur dan kesehatan indukan. Berikan pakan yang mengandung protein tinggi (sekitar 16–20%), serta vitamin dan mineral esensial seperti kalsium, fosfor, dan vitamin D3 yang penting untuk pembentukan cangkang telur. Pakan bisa berupa campuran konsentrat, jagung giling, dedak, dan hijauan segar. Pemberian suplemen tambahan juga bisa membantu menjaga stamina induk kalkun.
3. Manajemen Kandang yang Baik
Kandang harus bersih, kering, dan memiliki ventilasi udara yang cukup. Ukuran kandang ideal untuk induk kalkun adalah luas dan tidak terlalu padat agar mereka dapat bergerak bebas. Sediakan juga tempat bertelur yang nyaman dan aman dari gangguan. Kebersihan kandang perlu dijaga secara rutin untuk mencegah serangan penyakit dan parasit seperti kutu atau cacing.
4. Pengelolaan Cahaya dan Waktu Bertelur
Cahaya memiliki pengaruh langsung terhadap hormon reproduksi kalkun. Pastikan indukan mendapatkan pencahayaan yang cukup, minimal 14–16 jam per hari untuk merangsang produksi telur. Jika kandang tertutup, Anda bisa menambahkan pencahayaan buatan (lampu) pada pagi dan sore hari.
5. Pemberian Air Minum Bersih
Air merupakan kebutuhan dasar yang tak boleh diabaikan. Pastikan air minum selalu tersedia, bersih, dan diganti setiap hari. Kurangnya air dapat menurunkan nafsu makan dan berdampak langsung pada produksi telur.
6. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Induk ayam kalkun rentan terhadap berbagai penyakit seperti kolera, CRD (Chronic Respiratory Disease), dan infeksi saluran pencernaan. Oleh karena itu, lakukan vaksinasi secara rutin dan berikan obat cacing minimal dua bulan sekali. Jika ada tanda-tanda ayam sakit (lemas, nafsu makan menurun, diare), segera pisahkan dan tangani secara intensif.
7. Monitoring dan Pencatatan Produksi
Lakukan pencatatan produksi telur setiap hari untuk mengetahui performa induk. Dari sini, peternak bisa mengevaluasi apakah pakan, manajemen, atau kesehatan induk sudah optimal. Jika produksi telur menurun, segera cari tahu penyebabnya dan lakukan penyesuaian.
Kesimpulan
Merawat induk ayam kalkun agar rajin bertelur dan sehat bukanlah tugas yang sulit jika dilakukan dengan konsistensi dan perhatian terhadap detail. Dimulai dari pemilihan induk unggul, pemberian pakan bergizi, lingkungan kandang yang nyaman, hingga pengendalian penyakit yang rutin—semua langkah tersebut akan sangat menentukan produktivitas dan keberhasilan usaha ternak kalkun Anda. Dengan manajemen yang baik, induk kalkun tidak hanya mampu bertelur secara maksimal tetapi juga menghasilkan keturunan yang kuat dan bernilai jual tinggi.