
Ayampedia – Ayam Lohmann Brown adalah salah satu ras ayam petelur unggulan yang sangat populer di dunia, termasuk di Indonesia. Ras ini dikenal karena produktivitas telurnya yang tinggi, sifatnya yang jinak, serta efisiensi pakan yang baik, menjadikannya pilihan utama bagi peternak pemula maupun profesional. Artikel ini akan membahas secara lengkap panduan beternak ayam Lohmann Brown mulai dari persiapan, pemeliharaan, hingga strategi peningkatan produktivitas.
1. Mengenal Ayam Lohmann Brown
Ayam Lohmann Brown berasal dari Jerman dan merupakan hasil seleksi genetik unggul yang ditujukan untuk produksi telur secara optimal. Ciri-ciri fisiknya adalah bulu cokelat kemerahan, tubuh proporsional, dan paruh kekuningan. Ayam ini mulai bertelur pada usia 18–20 minggu, dan dalam setahun mampu menghasilkan 300–320 butir telur dengan ukuran besar dan kualitas tinggi.
2. Persiapan Kandang yang Ideal
Kandang merupakan faktor penting dalam menunjang kenyamanan dan produktivitas ayam. Berikut standar kandang ideal:
a. Ventilasi
Kandang harus memiliki sirkulasi udara yang baik untuk menjaga kelembaban dan mencegah penyakit pernapasan.
b. Penerangan
Gunakan pencahayaan buatan (lampu) untuk menjaga ayam tetap aktif dan produktif. Minimal 14–16 jam pencahayaan per hari dibutuhkan untuk ayam petelur.
c. Kebersihan dan Keamanan
Pastikan kandang selalu bersih, bebas dari predator (tikus, ular, anjing), dan disinfeksi secara rutin.
d. Kepadatan
Idealnya 5–7 ekor per meter persegi untuk sistem kandang litter, dan 1–2 ekor per kandang jika sistem baterai digunakan.
3. Pemilihan Bibit Ayam Lohmann Brown
Pilih bibit dari sumber terpercaya yang memiliki reputasi baik. Ciri bibit Lohmann Brown berkualitas antara lain:
- Aktif dan tidak cacat fisik
- Bulu halus dan mengilap
- Responsif terhadap rangsangan suara atau gerakan
- Berat badan ideal sesuai umur
4. Pemberian Pakan dan Nutrisi
Pakan berkualitas akan langsung berdampak pada produksi telur. Berikut panduannya:
a. Masa Starter (0–6 minggu)
Gunakan pakan starter khusus anak ayam yang tinggi protein (20–22%).
b. Masa Grower (6–18 minggu)
Berikan pakan grower dengan kadar protein 16–18% untuk menunjang pertumbuhan.
c. Masa Layer (18 minggu ke atas)
Pindah ke pakan layer yang mengandung protein 16–18%, kalsium tinggi (untuk kualitas cangkang telur), serta vitamin dan mineral.
d. Air Minum
Pastikan air minum bersih dan tidak pernah habis. Tambahkan suplemen atau probiotik jika diperlukan.
5. Manajemen Produksi Telur
a. Pemberian Cahaya
Gunakan lampu pada pagi dan sore hari untuk menjaga tingkat produksi telur tetap stabil.
b. Pemanenan Telur
Ambil telur minimal dua kali sehari (pagi dan sore) untuk menghindari telur pecah atau rusak.
c. Penyimpanan Telur
Simpan telur di tempat sejuk dan kering, hindari paparan sinar matahari langsung.
6. Pencegahan Penyakit
Ayam Lohmann Brown cenderung kuat, namun tetap perlu perlindungan:
- Vaksinasi: Lakukan vaksinasi rutin sesuai jadwal, terutama untuk ND, AI, dan IB.
- Sanitasi: Jaga kebersihan kandang dan alat-alat makan/minum.
- Pengamatan Harian: Periksa ayam yang lesu, bulu kusam, atau kehilangan nafsu makan.
7. Pemasaran Hasil Telur
Setelah produksi stabil, Anda bisa menjual telur ke:
- Pasar tradisional
- Warung dan toko sembako
- Hotel, restoran, dan katering
- Melalui media sosial atau marketplace lokal
Buat merek sendiri jika memungkinkan, dan gunakan kemasan menarik agar nilai jual lebih tinggi.
8. Keuntungan Beternak Ayam Lohmann Brown
- Produksi telur tinggi dan konsisten
- Efisien dalam konsumsi pakan
- Adaptif terhadap lingkungan tropis
- Cocok untuk skala kecil maupun komersial besar
- Usia produksi panjang hingga 72 minggu lebih
Penutup
Ayam Lohmann Brown adalah pilihan yang sangat tepat bagi siapa saja yang ingin serius dalam usaha ternak ayam petelur. Dengan manajemen kandang, pakan, dan kesehatan yang baik, ayam ini dapat memberikan hasil maksimal dengan risiko rendah. Baik pemula maupun peternak profesional dapat memperoleh keuntungan signifikan jika mengikuti panduan beternak yang tepat.