
Ayampedia – Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) merupakan hasil inovasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang dirancang untuk menjawab kebutuhan ayam kampung dengan produktivitas tinggi namun tetap tahan terhadap penyakit. Dikenal dengan kemampuan bertelur lebih banyak dan pertumbuhan yang relatif cepat, ayam KUB sangat potensial untuk usaha peternakan skala kecil maupun besar. Namun, keberhasilan budidaya ayam KUB tentu memerlukan perawatan yang tepat agar ayam cepat panen dan tetap sehat. Berikut adalah panduan lengkapnya:
1. Persiapan Kandang yang Nyaman dan Bersih
Langkah awal dalam merawat ayam KUB adalah menyiapkan kandang yang sesuai standar. Kandang harus memiliki sirkulasi udara yang baik, terlindung dari angin kencang dan hujan, serta mudah dibersihkan. Lantai kandang sebaiknya diberi sekam atau jerami agar tetap kering. Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah ayam agar tidak terlalu padat, karena kepadatan berlebih dapat menyebabkan stres dan memicu penyakit.
2. Pemilihan Bibit Ayam KUB yang Berkualitas
Bibit ayam KUB yang baik sangat menentukan keberhasilan panen. Pilihlah DOC (Day Old Chick) dari sumber yang terpercaya dan telah tervaksinasi. Ciri-ciri bibit unggul antara lain: aktif bergerak, bulu bersih dan kering, mata cerah, serta tidak cacat fisik. Ayam KUB biasanya mulai menunjukkan pertumbuhan optimal sejak usia 1 minggu jika perawatannya sesuai.
3. Pemberian Pakan Bernutrisi
Pakan adalah faktor utama dalam mempercepat panen ayam KUB. Berikan pakan sesuai usia:
- Usia 0–3 minggu: pakan starter dengan kandungan protein 20–22%
- Usia 4–7 minggu: pakan grower dengan protein 18–20%
- Usia 8 minggu ke atas: pakan finisher dengan protein 16–18%
Pakan dapat berupa konsentrat, jagung giling, dedak halus, dan tambahan hijauan seperti daun pepaya atau katuk. Pemberian pakan dilakukan 2–3 kali sehari dengan jumlah yang cukup. Pastikan juga tersedia air bersih setiap saat.
4. Penerapan Program Vaksinasi dan Obat Preventif
Agar ayam KUB tetap sehat dan tahan penyakit, lakukan vaksinasi secara rutin, antara lain:
- Vaksin ND (Newcastle Disease): pada usia 4–7 hari dan diulang usia 21 hari.
- Vaksin Gumboro: pada usia 10–14 hari.
Selain itu, berikan obat cacing dan multivitamin secara berkala untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam.
5. Kebersihan dan Manajemen Lingkungan
Menjaga kebersihan kandang adalah kunci mencegah penyakit. Bersihkan kotoran ayam setiap hari dan semprot kandang dengan desinfektan seminggu sekali. Hindari genangan air di sekitar kandang karena bisa menjadi sarang penyakit. Ventilasi udara harus cukup agar amonia dari kotoran tidak menumpuk dan membahayakan pernapasan ayam.
6. Pengelompokan Ayam Berdasarkan Umur
Pisahkan ayam berdasarkan kelompok umur untuk memudahkan perawatan dan pengawasan. Ayam yang lebih muda membutuhkan suhu lebih hangat dan pakan berbeda dari ayam dewasa. Selain itu, pemisahan ini dapat menghindari ayam muda dari persaingan makan dan risiko perundungan oleh ayam yang lebih besar.
7. Panen dan Evaluasi
Ayam KUB jantan biasanya bisa mulai dipanen untuk konsumsi daging pada usia 10–12 minggu dengan bobot 1,2–1,5 kg. Sedangkan betina mulai bertelur pada usia 5–6 bulan. Lakukan pencatatan hasil panen dan pertumbuhan ayam secara berkala sebagai bahan evaluasi untuk siklus berikutnya.
Kesimpulan
Merawat ayam KUB agar cepat panen dan tetap sehat memerlukan perhatian pada berbagai aspek mulai dari pemilihan bibit, pemberian pakan berkualitas, kebersihan kandang, hingga program vaksinasi yang tepat. Dengan manajemen yang baik dan konsisten, ayam KUB bisa menjadi pilihan unggul dalam bisnis peternakan karena pertumbuhan yang cepat, produktivitas tinggi, dan daya tahan tubuh yang kuat. Bagi peternak pemula maupun berpengalaman, ayam KUB merupakan solusi ekonomis dan berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan daging dan telur berkualitas di pasar lokal maupun nasional.