
Ayampedia – Ayam Shamo merupakan salah satu ras ayam petarung yang berasal dari Jepang dan terkenal dengan tubuh tegap, otot padat, serta semangat juang yang tinggi. Di Indonesia, ayam Shamo mulai banyak diminati baik untuk keperluan aduan maupun sebagai ayam hias karena penampilannya yang unik dan gagah. Bagi Anda yang tertarik untuk memulai beternak ayam Shamo, berikut panduan lengkap cara beternak ayam Shamo dengan benar dan baik.
1. Pemilihan Indukan Berkualitas
Langkah awal yang sangat penting adalah memilih indukan ayam Shamo yang sehat dan memiliki karakteristik asli rasnya. Ciri-ciri indukan jantan berkualitas antara lain:
- Postur tubuh tegap dan tinggi.
- Otot dada dan paha menonjol.
- Leher panjang dan kokoh.
- Agresif namun tidak liar.
Sedangkan indukan betina yang baik memiliki bentuk tubuh proporsional, aktif bergerak, dan sudah pernah bertelur sebelumnya.
2. Persiapan Kandang
Kandang ayam Shamo harus kokoh dan bersih. Karena ayam ini aktif dan agresif, kandang perlu dibuat cukup luas agar ayam bisa bergerak bebas tanpa stres. Berikut tips kandang yang ideal:
- Gunakan bahan kayu atau bambu dengan ventilasi yang baik.
- Lantai bisa berupa tanah yang diberi sekam atau pasir untuk menjaga kebersihan.
- Sediakan tempat bertengger dan tempat makan/minum yang terpisah.
Pastikan kandang dibersihkan secara rutin agar terhindar dari penyakit.
3. Pakan yang Tepat dan Bergizi
Agar pertumbuhan dan performa ayam Shamo maksimal, pakan harus diperhatikan. Beberapa jenis pakan yang disarankan antara lain:
- Anak ayam (umur 1-3 bulan): pakan starter berkadar protein tinggi.
- Ayam muda (umur 3-6 bulan): pakan grower ditambah sayuran segar seperti kangkung atau daun pepaya.
- Ayam dewasa (6 bulan ke atas): campuran bekatul, jagung giling, dedak halus, serta tambahan protein seperti ikan kering atau telur rebus.
Jangan lupa memberi suplemen tambahan seperti multivitamin dan cacing tanah secara berkala untuk memperkuat stamina.
4. Manajemen Perkawinan dan Penetasan
Beternak ayam Shamo juga membutuhkan pengaturan perkawinan yang baik. Satu pejantan bisa dikawinkan dengan 2-3 betina. Telur-telur yang dihasilkan bisa ditetaskan secara alami (oleh induk betina) atau menggunakan mesin penetas.
Jika menggunakan mesin, jaga suhu antara 37,5–38°C dan kelembapan 55–60% selama 21 hari masa penetasan.
5. Perawatan Harian
Perawatan rutin sangat menentukan keberhasilan ternak:
- Mandikan ayam secara teratur agar bulu tetap bersih dan bebas kutu.
- Latih ayam jantan sejak usia 6 bulan untuk memperkuat otot dan stamina (jika ditujukan untuk aduan).
- Jauhkan ayam jantan dari perkelahian tanpa pengawasan karena dapat menyebabkan cedera serius.
6. Pencegahan Penyakit
Penyakit seperti cacingan, pilek, dan berak kapur bisa menyerang jika kebersihan tidak dijaga. Vaksinasi dan pemberian obat cacing secara rutin wajib dilakukan. Perhatikan gejala seperti nafsu makan menurun, bulu kusam, atau ayam lesu—segera pisahkan dan obati ayam yang sakit.
Kesimpulan
Beternak ayam Shamo bukan sekadar hobi, tetapi juga bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan jika dilakukan dengan benar. Mulai dari pemilihan indukan, pengelolaan kandang, pemberian pakan berkualitas, hingga perawatan harian yang konsisten—semua elemen harus diperhatikan. Dengan dedikasi dan pengetahuan yang tepat, Anda dapat menghasilkan ayam Shamo yang sehat, kuat, dan memiliki nilai jual tinggi.